Sometimes i think life is so unfair. Why? Disaat anak2 seusiaku menikmat masa kecilnya dgn kedua orang tua lengkap, merasakan kehangatan seorang ayah, kelembutan seorang ibu, dan tumbuh dengan tatanan hidup yang wajar dimana ayah adl seorang kepala keluarga dan ibu adl pelindung bagi anak2nya, dan disaat aku sebagai anak umur 10 tahun menikmati indahnya masa kecil, semua itu tdk berlaku ketika malam itu aku dibangunkan oleh mama yg menangis dan mengatakan bahwa papa uda ga ada.
Shock! Bingung! Itu yg aku rasakan saat itu. Anak kecil umur 10 tahun yg belum ngerti apa2, dan sehari sebelumnya di janjikan oleh ayah nya sendiri bahwa esok ia akan membelikan putri kecilnya itu boneka barbie sebagai hadiah kenaikan kelas, sekarang harus menerima kenyataan, her dad was passed away. Lucunya, disaat melihat jenasah papa, dengan kebingungan yg masih aku rasakan, kata2 yg keluar dr mulutku hanya "katanya papa janji mau beliin barbie? Knp papa malah pergi?" Sambil menangis, memegang jenasah papa yg terbujur kaku di rumah sakit kala itu, dan sebenarnya masih belum mengerti apa yg harus ia lakukan saat itu.
Since that day, my life's changed. Dunia yg tadinya aku lihat dalam kaca mata anak umur 10 tahun, kini semua berubah menyeramkan, mengecewakan, dan tidak ada yg indah. Terlalu banyak hal yg sebenarnya tidak layak dihadapi oleh anak seusiaku. Dari mulai kehadiran orang baru dlm keluargaku, menerima adik baru, yang mana itu semua tidak bisa aku terima pada saat itu. Aku berfikir bahwa "mama gak sayang papa". But then i realize, i learned a lot from them. Walaupun sampe sekarang aku masih benci dgn "ayah adekku", tp pernah ada yg bilang bahwa kehadiran seseorang dlm hidup kita itu bukan sebuah kebetulan, seburuk apapun mereka, pasti ada hal yg ingin Allah sampaikan kepada hambaNya. Yah, sampe sekarang aku belajar utk ikhlas, belajar memaknai bahwa hidup itu gak selamanya berjalan mulus seperti yg kita inginkan. Bahwa semua yg kita inginkan bukanlah hal yg terbaik utk kita.
Apa yg telah aku lewati secara tidak langsung membentuk kepribadianku menjadi anak yg sedikit tertutup, selektif dlm berteman, tdk suka bercerita banyak ttg hidupku krn aku anggap hidupku memalukan, membosankan, tdk ada sesuatu yg indah yg hrs aku bagikan kpd lingkunganku. Bahkan mungkin teman2ku saat ini bny yg tidak tahu bagaimana cerita kehidupanku, what i've been through, how i deal with it, bagiku tidak penting utk diceritakan. Mungkin hanya bisa dihitung dengan jari siapa saja yg tau persis ttg hidupku. Yah, aku hanya ingin mereka bahagia ketika bersamaku, tanpa perlu tau apa yg sebenarnya saat itu sedang aku lalui. Termasuk dalam hal mencari pasangan. Entah knp, aku merasa lebih selektif, susah utk begitu saja jatuh cinta kpd seorang pria, dan harus berpikir berulang kali ketika ada seseorang yg dekat dgnku. Terlebih hubunganku dgn seseorang 3 th yg lalu sampai saat ini cukup membuatku berpikir berulang kali utk menjalin sebuah komitmen dgn seseorang, krn aku gak mau kembali mengulang kesalahan yg sama.
Entahlah, saat ini aku hny menjalankan hidupku sebagaimana mestinya. Sembari bersyukur atas apa yg saat ini ada di hidupku, orang2 yg tulus sayang denganku, pekerjaanku, lingkunganku, dan keluargaku. Semoga Allah semakin menyayangiku, tidak meninggalkan aku, dan selalu melindungi setiap langkahku. Amin.
Posting Komentar